Monday 25 February 2013

RANGKUMAN Q. IMLA' oleh M. Ghautsur Rijal PON-PES NURUL QADIM

Bab. I
CARA PENULISAN HAMZAH

a.      Definisi Hamzah dan Alif
Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima harokat.
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat.

Contoh :
Huruf pertama didalam lafadz (أَمَرَ) adalah hamzah yang menerima harokat, dan huruf terakhir dari lafadz (اَلْفَتَى) adalah alif yang tidak menerima harokat.

b.      Cara penulisan hamzah yang ada di awal kalimat
Hamzah yang ada dipermulaan kalimat baik hamzah washol atau qatha’[1] itu ditulis dengan alif.
Contoh اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الَّذِى أَمَرَ النَّاسَ بِالصَّلَاةِ

Hamzah washol itu berada didalam 4 (empat) tempat, yaitu ;
1.      Isim yang sepuluh (اِسْمٌ, اِسْتٌ, اِبْنٌ, اِبْنَةٌ, اِبْنُمُ, اِمْرُؤٌ, اِمْرَأَةٌ)
2.      ال baik Al- Syamsiyah / Al- Qomariyah.
3.      Fi’il amar dari fi’il tsulatsi mujarrod. Contoh اُكْتُبْ, اِفْهَمْ
4.      Fi’il madhi, mashdar, dan fi’il amar dari fi’il humasi dan sudasi. Contoh اِنْطَلَقَ, اِنْطِلَاقاً, اِنْطَلِقْ, اِسْتَخْرَجَ, اِسْتِخْرَاجًا, اِسْتَخْرِجْ
Didalam empat tempat ini hamzahnya tidak diletakkan diatas ataupun dibawah alif, tujuannya untuk membedakan antara hamzah washol dengan qatha.

Hamzah qatha itu berada diselain tempat yang telah disebutkan diatas. Ya’ni didalam isim mufrad, isim tatsniyah dan isim jama contoh : أَخٌ, أَخَوَانِ, أُخْوَةٌ. Dan didalam fi’il madhi dan mashdarnya fi’il tsulatsi, ruba’i. Contoh : أَسْراً, إِسْرَاراً, أَسَرَ, أسرَّ

Hamzah qatha ditulis diatasnya alif pengganti apabila harokat hamzah tersebut fathah dan dlammah. Contoh ; أَمر, أُمر, أَكرم, أُكرم dan ditulis dibawahnya alif pengganti apabila berharkat kasroh. Contoh ; إِيْمَانٌ
Hamzah qatha tetap ditulis seperti diatas meskipun dimasuki huruf lain seperti ;
1.       ال . Contoh الأمر
2.      لام قسم. Contoh لأسعين
3.       لام جار. Contohلأخرج
4.      لام ابتدا. Contohلآنت الصديق
5.      باء جار . Contoh بأمر الله
6.      همزة استفهام. Contohأأخرج  
7.      Huruf tanfis (سين ) contoh سأقرأ

c.      Cara penulisan hamzah diakhir kalimat
Hamzah yang berada diakhir kalimat itu mempunyai dua model tulisan, yaitu ;
1.      Ditulis hamzah mufrad apabila huruf sebelum hamzah berharkat sukun atau berupa wawu bertasydid yang dibaca dhommah.
Contoh جُزْءٌ, بُرْءٌ, مَلْءٌ, دَرْءٌ, مِلْءٌ, رِدْءٌ, مُنْءٌ, نَاءٍ,جَاءَ,شَاءَ,رِدَاءٍ,كِسَاءٍ,غِطَاءٍ,بُراَءٍ,وُضُوءٍ, وَتَبَوُّءِ
2.      Ditulis dengan huruf yang sesuai dengan harkatnya huruf sebelumnya, apabila huruf sebelumnya berharkat dan bukan wawu bertasydid yang dibaca dhommah. Contoh امْرُؤٌ,لُؤْلُؤٌ,تَهَيُّؤٌ,اِمْرِئٍ,مُتَهَيِّئٍ,يُبْرَأُ,مُهَيَّأٌ,

d.      Cara penulisan hamzah ditengah kalimat
Hamzah yang berada ditengah kalimat itu mempunyai lima model tulisan, yaitu ;
1.      Ditulis dengan alif didalam dua tempat, yaitu ;
a.  Apabila berharokat sukun atau berharokat fatha sekalipun hamzah tersebut bertasydid disetelah huruf yang berharokat fatha sekalipun huruf tersebut bertasydid. Contoh يَأمُرُ, تَذَأّب, تبوَّأها, قرأَا
b. Apabila berharokat fathah yang berada disetelah huruf shahih yang mati dan setelah hamzah tersebut tidak ada alif tatsniyah atau alif pengganti tanwin. Contoh جُزْأَيْن, مسْأَلَة, يُسْأَلُ, تَسْاَلُ, دَفْاَن, جُزْأَه
2.      Ditulis dengan wawu didalam tiga tempat, yaitu ;
a.  Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya huruf mati yang selain wawu atau ya dan tidak ada wawu mad sesudahnya. Contoh أُرْؤُس, جُزْؤُه, سَمَاؤُه
b. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelah harokat fathah yang tidak menengah-nengahi diantara dua wawu dalam satu kalimat dan tidak ada wawu jama sesudahnya. Contoh يَمْلَؤُه, أَؤُلْقِى الذَّكَرُ عَلَيه
c.  Apabila berada disetelah huruf yang berharokat dhommah dan huruf tersebut bukan wawu bertasydid dengan syarat hamzahnya tidak berharokat kasroh.
Contoh جُؤْجُؤان, يُؤَاخَد, سُؤّال, وضُؤَت, يَوْضُؤَانِ, اؤْتُمِن
Qaidah : setiap hamzah yang berharokat dhommah yang diiringi oleh huruf mad seperti bentuknya hamzah yang dibaca dhommah maka bentuknya tersebut dibuang.
Maksudnya, hamzah tersebut ditulis mufrod kecuali huruf sebelumnya dan sesudahnya bisa disambung. Contoh فَئُوس menurut pendapat kedua ditulis dengan dua wawu, contoh فَؤُوس pendapat ketiga ditulis diatas wawu yang kedua setelah membuang wawu yang pertama, contoh فؤس, رؤس
3.      Ditulis dengan ya’ didalam empat tempat, yaitu ;
a.  Apabila hamzah tersebut berharokat kasroh yang berada disetelah huruf yang berharokat, contoh سَئِم, بَئِيس, مَلَئِه, تتوضَّئِين,  begitu juga dengan kalimat yang dimulai dengan hamzah istifham dan huruf kedua adalah hamzah qatha yang berharokat kasroh. Contoh أَئِفْكا, أَئِن, أَئِدا, أَئِنَّا
b. Apabila hamzahnya berharokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat sukun. Contoh صائم, قائم, وضوئه, أسئلة
c.  Apabila hamzahnya berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat kasroh. Contoh برئت, برِّئت. Begitupula dengan fi’il madhi, amar dan mashdar binak mahmuz fa’ dari bab ifti’al. Contoh إئتمن, إئتمانا, إئتمن dan apabila didahului oleh fa’ dan wawu yang masuk dalam satu kalimat dan selamat dari keserupaan maka hamzah yang pertama dibuang dan hamzah yang kedua ditulis dengan alif karena hamzahnya berharokat sukun dan berada disetelah huruf yang berharokat fatha. Contoh فأتزر, فأتزار, وأتمن, وأتمنه. Dan apabila didahului oleh lafadz tsumma atau ada keserupaan, maka hamzahnya tersebut tetap ditulis dengan ya’. Contoh ثم أتزر, فائتم[2]
d. Apabila hamzahnya berharokat selain harokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat kasroh. Contoh رئة, سيئة, ناشؤنٍ .
4.      Ditulis mufrod dalam empat tempat, yaitu ;
a.  Apabila berharokat fathah yang berada disetelahnya alif. Contoh تساءل, تضاءل, عباءة, رداءين, راءى, شاءا, رداءان
b. Apabila berharokat fatha atau dhommah yang berada disetelah wawu sukun. Contoh وضوءه, تبوءه, السوءى, ضوءان namun apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis dengan diatas wadah. Contoh دفئا, دفئا, شيئا, شيئان
c.  Apabila berharokat fatha yang berada disetelah huruf shohih yang mati dan disebelum alif tanwin dan alif tatsniyah. Contoh جزءا, جزءان[3]
d. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya wawu didalam wazan مفعول, فعول atau hamzah tersebut ditulis dengan alif atau hamzah mufrod sebelum berada ditengah. Contoh مرءوس, موءودة, دءوب, وءول, قرءوا, جاءوا. namun apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis diatas wadah. Contoh مسئول, مشئوم, سئول, قئول
5.      Ditulis diatas wadah apabila hamzahnya didahului oleh ya’ sukun. Contoh هيئة, جيئل, ييئس, شسئُك, شيئِه begitupula apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis dengan memberi wadah seperti didalam tempat ke tiga dan keempat dari model keempat.

Bab. II
ALIF LAYYINAH

a.      Definisi Alif Layyinah
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Dan mempunyai dua tempat, yaitu ditengah kalimat dan akhir kalimat.

b.      Cara Penulisan Alif Layyinah Ditengah Kalimat
Alif layyinah yang berada ditengah kalimat secara muthlaq ditulis dengan alif baik menengahinya tersebut disebabkan oleh huruf asal, Contoh قال, قام, صام, نام,  atau selainnya, Contoh فتاه, ليلاى, مقتضام, يخشاه, يرضاه, يخشانى, إلام, علام, حتام

c.      Cara Penulisan Alif Layyinah Diakhir Kalimat
Alif layyinah yang berada diakhir kalimat ditulis dengan ya’ didalam tujuh tempat, yaitu ;
1.      Didalam setiap isim yang terdiri dari tiga huruf yang terdapat alif pengganti dari ya’. Contoh الفتى, الهدى kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif. Contoh القفا, العصا, العلا, العصا
2.      Didalam setiap isim arobi yang lebih dari tiga huruf dan huruf sebelum terahir bukan ya’ contoh صغرى, كبرى, حبلى, خجلى,  dan kalau huruf sebelum terakhir berupa ya’ maka ditulis alif dengan secara mutlaq contoh دنيا, قضايا, ريا, محيا, ثريا
3.      Didalam lima isim alam ajami contoh  موسى, عيسى, متى, كسرى, بخارىdan isim alam yang selain lima isim alam ini ditulis dengan alif دارا, زليخا, يافا, بنها, شبرا
4.      Didalam lima isim mabni contoh لدى, أنى, متى, اولى, الالى selain lima isim mabni tersebut  ditulis dengan alif contoh مهما, أنا, إذا
5.      Didalam setiap fi’il tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya’ contohسعى, مشى, رعى, رمى  dan kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif. Contoh  دعا, غزا, عفا dan ada sebagian ulama menulis bagian yang kelima ini dengan alif secara muthlak.
6.      Didalam setiap fi’il yang lebih dari tiga huruf apabila huruf sebelum alif bukan ya’ أهدى, اهتدى, اتى, خلى, صلى dan apabila berupa ya’ maka ditulis alif karena benci berkumpulnya dua bentuk ya’. Contoh يحيىا, استحيا, تبيا, تزيا
7.      Didalam empat huruf seperti الى, على, حتى, بلى sedangkan huruf yang lain ditulis alif contoh لا, هلا, خلا,
Dan didalam keterangan diatas terdapat dua qaidah yang umum, yaitu ;
·         Setiap alif yang berada didalam kalimat yang fa’ atau ain fi’ilnya berupa wawu maka ditulis dengan ya’. Contoh وعى, وقى, جوى, هوى
·         Setiap alif yang berada didalam kalimat yang ain fi’ilnya berupa hamzah juga ditulis dengan alif karena ulama benci kepada berkumpulnya dua alif. Contoh بأى, شأى, فأى

Tambihun
Sebagian ulama berpendapat bahwa kalimat yang diakhiri dengan ya’ itu ditulis dengan alif didalam tujuh tempat, yaitu ;
1.      Didalam sajak, yang berupa badi’ musyakalah dari kalimat lain yang ditulis dengan alif. Contoh
سامح أخاك إذا هفا, وأنجده إذا هوا (هوى)
2.      Untuk menyerasikan akhir syi’ir, hal ini berada didalam qashidah yang pendek seperti qashidahnya Ibnu Duraid
إما ترى رأسى حاكى لونه # طرة صبح تحت أذيال الدجا
واشتعل المبيض فى مسوده # مثل اشتعال النار فى جمر الغاضا
كانه الليل البهيم حل فى # أرجائه ضوء صباح فانجلا
3.      Didalam badik musyakalah dengan bertujuan jinas seperti;
ياسيدا حاز رقى # بما حبانى وأولا
احسنت برا فقل لى # أحسنت فى الشكر أولا
4.      Didalam badik musyakalah dengan bertujuan tauriyah seperti
بروحى بدرا فى الندى ما أطاع من # نهاه وقد حاز المعالى وزانها
يسائل أن ينهى عن الجود نفسه # وها هوا قد بر العفاة ومانها
5.      Bertujuan mu’ayah dan ilghaz seperti
أقول لعبد الله لما سقاؤنا # ونحن بوادى عبد شمس وهاشم
Maksudnya adalah وهى يهى yang bermakna lemah. Dan maksud dari شم adalah fi’il amar dari شام akan tetapi ditulis dengan وهاشم yang maksudnya menyamai dengan penyembah matahari, tujuannya agar mengarah kepada ilghaz.
6.      Kalimat yang datangnya berupa maqshur dan mamdud dengan dua bahasa. Seperti الحلوى والحلواء boleh ditulis dengan alif seperti الحلوا
7.      Kalimat yang datangnya berupa kalimat mahmuz yang menempati ditempatnya kalimat mu’tal seperti قريت dengan makna قرأت. Diketika sepi dari pengisnadan boleh ditulis dengan قرا yang sebenarnya didalam bahasa ditulis dengan قرى. Begitu juga dengan kalimat ابطا yang sebenarnya ditulis dengan ابطى

d.      Cara Mengetahui Kalimat Yang Diakhiri Dengan Wawu Dan Ya’
Kalimat wawi atau yai itu bisa diketahui dengan enam cara, yaitu ;
1.      Dengan isim tasniyahnya, contoh عصوين, فتيين
2.      Dengan jamaknya. Contoh مهوات, رحيات
3.      Dengan mashdarnya. Contoh غزو, سعى
4.      Dengan isim yang bermakna satu kali. Contoh عدوة, سعية atau isim yang bermakna model. Contoh رعية
5.      Dengan fiil mudharoknya. Contoh يغزو, يقنى
6.      Dengan disandarkan kepada dhamir rofa’

e.     Alif Pengganti Dari Ya’ Mutakallim
Alif layyinah yang mengganti ya’ mutakallim ditulis dengan alif. Contoh ياحسرتا dan didalam mushhaf ditulis dengan ya’.

f.      Alif Pengganti Dari Nun Taukid Khofifah
Penulisan Alif layyinah yang mengganti nun taukid khofifah menurut pendapat ulama bashro ditulis dengan alif seperti didalam mushhaf. Contoh وليكون من الصاغرين, لنسفعا بالناصية dan menurut pendapat ulama kufa didalam selain mushhaf ditulis dengan nun.

g.    Alif Pengganti Dari Nun Idzan
Menurut pendapat ulama bashro alif layyinah yang mengganti nunnya lafadz اذا ditulis alif didalam mushhaf. Imam mazani dan imam mubarrod menulisnya dengan nun. Dan menurut imam farro’ ditulis dengan alif apabila diamalkan dan ditulis dengan nun apabila tidak. Dan menurut pendapat ulama modern ditulis dengan nun secara muthlaq.
Bab. III
HURUF TAMBAHAN

e.      Penambahan Alif
Lebih masyhurnya huruf tambahan adalah alif dan wawu.
Penambahan alif itu ada dua tempat, yaitu ;
1.      Ditengah kalimat. Contoh مائة, خمسمائة
2.      Diakhir kalimat seperti disetelah wawu jama’ah. Contoh خرجوا tidak disetelah wawu yang merupakan bagian dari kalimat fi’il seperti يدعو. Dan termasuk kesalahan menulis adalah menambahkan alif setelah wawu jamak yang berada didalam jamak mudzakar salim dan yang mulhaq dengan jamak mudakar salim. Contoh مسلمو المدينة , بنوالوطن karena wawu didalam jamak mudakar salim adalah wawu jamak bukan wawu jama’ah. Dan juga termasuk kesalahan, tidak menambahkan alif setetah wawu jama’ah didalam fiil yang disandarkan kepada wau jama’ah yang digunakan untuk mengagungkan satu orang. Contoh تفضلوا. Dan juga alif bisa ditambahkan didalam akhir bait syi’ir apabila bertujuan untuk memantaskan pengucapan. Contoh قفى نسألك هل احدثتصرما # لوشك البين ام خنت الامينا

f.        Penambahan Wawu
Pemambahan wawu itu ada didalam dua tempat, yaitu ;
1.      Ditengah kalimat didalam tiga tempat, yaitu ;
a.       Didalam isim isyaroh اولاء, اولى, اولئك ,
b.      Didalam lafadz اولو, اولى
c.       Didalam lafadz اولات yang bermakna shohib (orang yang mempunyai)
2.      Diakhir kalimat didalam dua tempat, yaitu ;
a.       Didalam lafadz عمرو dengan syarat berupa nama, tidak dimudlafkan kepada dlomir, tidak ditashghir, tidak bersamaan dengan ال, tidak dinasabkan, tidak dibaca nashob bertanwin. Apabila syarat yang enam ini tidak terpenuhi maka tidak boleh menambahkan wawu.
b.      Disetelah mim jama yang harokat dhommahnya dicantumkan. Contoh اليكمو, عليكمو 

Bab. IV
PEMBUANGAN HURUF

Huruf yang masyhur dibuang adalah الف, ال, واو, باء, نون

a.      Pembuangan Alif Diawal Kalimat
1.      Pembuangan alif didalam lafadz ابن, ابنة  apabila ;
a.       Apabila bentuknya mufrad yang dijadikan shifat diantara dua nama yang saling berhubungan, alam yang pertama tidak bertanwin sedangkan alam yang kedua masyhur dengan sebutan shifat bapak dengan syarat tidak berada dipermulaan. Alam (nama) didalam hal ini bisa berupa isim yang dijadikan alam contoh محمد بن عبد الله, على بن ابى طالب dan bisa berupa alam kinayah dari orang yang tidak dikenal contoh فلان بن فلان, هى بن بى . dan juga bisa berupa alam kinayah nahwiyah (nama yang diawali dengan lafad اب, ام) bisa pula berupa alam laqob.
Contoh عيسى بن مريم, مريم بنة عمران, ابوبكربن ابى قحافة, عبد الله بن ام مكتوم
Dan didalam contoh رحم الله الحسن والحسين ابنى على tidak dibuang karena berupa isim tatsniyah, dan juga tidak dibuang didalam contohقال محمد هو ابن مالك  karena tidak mubasyaroh (bersambung)
b.      Apabila berada disetelah ya’ nidak. Contoh يابن الدى دان له المشرقان, يابنة عبدالله
c.       Apabila dimasuki hamzah istifham. Contoh ابنك هذا, ابنتك هذه
2.      Pembuangan alif اسم didalam basmalah yang sempurna. Contoh بسم الله الرحمن الرحيم sedangkan didalam contohباسمك اللهم  ditatapkan alifnya.
3.      Pembuangan alif didalam ال apabila;
a.       Dimasuki lam. Contoh انه للحق, للعمل الصالح ابقى, ياللرجال, للذى, للذين
b.      Didalam kalimat على yang huruf lam dan alif layyinahnya dibuang didalam bahasanya sebagian orang arab. Contoh علماء بنو فلان, اى على الماء
c.       Didahului oleh kalimatمن  yang dibuang huruf nunnya didalam bahasanya sebagian orang arab. ملان, اى من الان
d.      Didahului oleh kalimat بنون  yang huruf wawu dan nunnya dibuang atau kalimat بنين yang huruf ya’ dan nunnya dibuang didalam bahasanya sebagian orang arab. Contoh بلعمبر, اى بنو العمبر
4.      Pembuangan alifnya kalimat ام didalam perkataan orang arab ويلمه ,اى ويل امه. ويلم لذات الشباب ,اى ويل ام

b.      Pembuangan alif ditengah kalimat
Alif dibuang dari lafad jalalah (الله) dan dari kalimat الرحمن, الحرث yang dijadikan nama kaduanya yang bersambung dengan ال. Dari kalimat طه, يس, اله, الإله, السموات, لكن, لكنّ, اولئك, ثلاث من ثلثمائة
Para ulama terdahulu sama-sama membuang alif dari setiap nama yang masyhur yang lebih dari tiga huruf seperti ابراهيم, اسمعيل, اسحق, هرون, سليمن, عثمن, سفين, معوية  sedangkan ulama sekarang sama-sama menetapkannya didalam nama-nama diatas.

c.      Pembuangan alif diakhir kalimat
1.      Dari kalimat ما istifham yang didahului kalimat jar harfi atau ismi. Contoh فيم؟, علام؟, حتام؟, بمقتضام؟ dan barang siapa yang menetapkannya didalama ucapan maka dia menetapkannya didalam tulisan sebagaimana didalam bacaannya Ikrimah dan Isa عما يتساءلون
2.      Dari kalimat طه
3.      Ya’ nidak yang masuk kepada
a.       Setiap alam yang dimulai dengan hamzah yang tidak ada pembuangan apapun dari alam tersebut. Contoh يأحمد, يأسعد berbeda dengan kalimat ادم,ازر yang masing-masing dari kedua nama ini alifnya dibuang dan digantikan dengan mad.
b.      Kalimat اهل, اى, اية  contoh يأهل الصلاح, يأيها الرجل, يأيتها النفس المطمئنة
4.      Pembuangan alif didalam ها tambih apabila masuk kepada ;
a.       Isim isyaroh yang tidak dimulai dengan tak atau ha dan disetelahnya tidak ada kaf. Contoh هذا, هذه, هؤلاء berbeda dengan lafadzهاثه, ها هنا, هاذاك, ايهاذا
b.       Dhamir yang dimulai dengan hamzah. Contoh هأنا, هأنتم
5.      Pembuangan alif didalam kalimat انا apabila didahului oleh kalimat ها dan diiringi oleh kalimat ذا yang berlaku isyaroh. Contoh هأنذا
6.      Pembuangan alif didalam kalimat ذا isyaroh apabila bersamaan dengan lam yang bermakna jauh. Contoh ذلك  berbeda apabila diiringi dengan lam jar. Contoh ذا لَك

d.      Pembuangan Al
ال dibuang jika berada disetelahnya lam dan setelah ال juga terdapat lam. Contoh اصغيت للحن الجميل begitupula dengan isim maushul yang ditulis dengan dua lam[4]. Contoh للذان فعلا الخير مستحقان للإكرام

e.      Pembuangan Wawu
Wawu dibuang karena meringankan bacaan didalam beberapa isim seperti داود, طاوس, هاون, ناوس

f.        Pembuangan Ya’
1.      Ya’ yang ditimbulkan dari isybagh dibuang seperti mim berharokat kasroh didalam syi’ir  حظهم
2.      Ya’ manqush yang dima’rifatkan dengan al yang diwaqof dengan sukunnya huruf sebelum ya’ didalam bahasa. Contoh المتعال, الداع, التناد, التلاق, اصله المتعالى, الداعى, التنادى, التلاقى
3.      Ya’ yang diakhiri dengan hamzah yang diwaqof dengan sukunnya huruf sebelum ya’ didalam bahasa. Contoh طار, مبتد, تبر اصله طارئ, مبتدئ, تبرؤ

g.      Pembuangan Nun
1.      Nun dari kalimat من, عن apabila masuk kepada kalimat ما, من itu dibuang. Contoh مما, عما, ممن, عمن
2.      Nun dari إن syarthiyah dibuang apabila disetelahnya ada ما zaidah. Contoh إما atau disetelahnya ada لا nafi. Contoh إلا
3.      Nun dari أن mashdariyah yang menashobkan dibuang apabila disetelahnya ada ما zaidah. Contoh أما atau disetelahnya ada لا nafi atau zaidah. Contoh ألا

Bab. V
FASHAL DAN WASHAL

Setiap kalimat yang bisa dijadikan permulaan dan waqaf dipisah dan sebaliknya tidak

Maka isim dhahir dipisah penulisannya dari isim dhamir munfashil begitu pula keduanya dipisah penulisannya dari kalimat lainya baik isim atau fi’il atau huruf yang lebih dari satu huruf.
Contoh  يوم هم على الناريفتنون, ان هم إلا كالأنعام بل هم اضل

Washal
Menetapi qaidah diatas maka wajib menyambung kalimat dibawah ini
1.      Setiap kalimat yang tidak boleh dijadikan permulaan seperti dua nun taukid, tak taknis, kaf khithob, tanda-tanda tastniyah, jamak mudakar salim, dan jamak muannats salim, dhamir bariz muttashil
2.      Setiap kalimat yang tidak boleh diwaqaf seperti
a.       Permulaan tarkib mazji
b.      Kalimat yang ditarkib bersama kalimat مائة
c.       Isim dharaf yang ditarkib bersama kalimat اذ
d.      Kalimat  حبyang bersamaan dengan kalimat ذا
e.       Huruf yang dicetak mufrad baik didalam asal cetaknya seperti huruf lam dan kaf atau tidak seperti huruf bak.
f.        Lafad ال  dan ام dan juga boleh menyambung kalimat yang dipisah karena bertujuan ilghaz seperti عافت الماء فى الشتاء فقلنا # برديه تصادفيه ساخينا. اى بل رديه. ومقاتلا أدع اى مقاتل لن أدع

Menyambung من dengan kalimat sebelumnya
مَن istifham dan maushul disambung penulisannya dengan من, عن, فى contoh ممن, عمن, فيمن

Menyambung ما dengan kalimat sebelumnya
ما itu ada yang ismiyah ada yang harfiyah
Ma ismiyah ada empat macam
1.      Istifhamiyah yang penulisannya disambung dengan isim contoh بمقتضام dan dengan huruf من, عن, فى, اللام, الى, على, حتى, كى, contoh مم, عم, فيم, لم, الام, علام, حتىام, كيم,
2.      Maushul, disambung dengan kalimat من, عن, فى, سى, نعم
3.      Nakiroh, disambung dengan kalimat من, عن, فى, سى, نعم
4.      Ma’rifat tam, disambung dengan kalimat من, عن, فى, سى, نعم
Ma harfiyah ada 3 macam
1.      Mashdariyah, penulisannya disambung dengan kalimat حين, ريث, أين dan setiap isim yang terbaca nashab sebab jadi dharaf. Dan juga jaiz hukumnya disambung penulisannya dengan kalimat مثل
2.      Kaffah, penulisannya disambung dengan kalimat طال, قل, بين, قيل, رب, كى, وإن واخواتها
3.      Zaidah, disambung penulisannya dengan حيث, كيف, كى, أى, من, عن, إن و اين شرطية dan dengan setiap isim yang dimudafkan kepad kalimat sesudahnya مازائدة

Menyambung لا dengan kalimat sebelumnya
1.      Disambung dengan إن شرطية
2.      Disambung dengan أن مصدرية الناصبة
Sedangkan أن mufassaroh dan mukhaffafah dipisah penulisannya dan nunnya ditetapkan. Contoh أن لايفعل,
أن لاتخافوا

FASHAL TENTANG HAK TA’NITS DAN TAK TA’NITS

Hak ta’nits adalah huruf yang tertentu kepada isim dan mencegahnya dari tanwin bersama illat alamiyah, dan datangnya hak ta’nits sebagai pembeda dari isim mudzakar dan muannats dengan melihat pada asalnya. Dan hak ta’nits itu berharokat sedangkan lafadz sebelumnya diharokati fathah baik didalam haqiqatnya atau perkiraannya. Contoh فاطمة, امرأة, فاضلة, قتاة, مجارة, مدارة, قضاة, سعاة

Tanda-tanda dari hak ta’nits adalah ketika berada dimodel waqaf diganti هاء dan ditulis marbuthoh jika tidak dimudhafkan kepada isim dhamir. Contoh امرأته, مجاراته, سعاتهم dan wajib memberi titik jika tidak berada ditempat waqaf dari kalam syi’ir, natsar yang bersajak seperti وموجب الصداقة المساعده # ومقتضى المودة المعاضده dan hadits nabi أعوذ بكلمات الله التامه, كل شيطان وهامه, ومن كل عين لامه dan termasuk kesalahan adalah menulis hak ini dengan titik.
Sedangkan tanda-tanda dari tak ta’nits adalah diwaqaf dengan tak ta’nits tidak diwaqaf dengan hak. Dan tak taknits bisa bertemu dengan macam-macamnya kalam seperti ;
1.      Bertemu dengan kalimat isim. Contoh بنت, اخت dan juga termasuk tak ta’nits adalah tak didalam jamak muannats salim dan kalimat yang disamakan dengannya. Contoh مسلمات, وصلات, وبنات sekalipun berupa shifat untuk orang laki-laki seperti ثقات
2.      Bertemu dengan kalimat fi’il karena fa’ilnya berupa perempuan contoh قالت, نعمت, بئست dalam hal ini taknya berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat fathah.
3.      Bertemu dengan empat kalimat huruf seperti ثمت, ربت, لعلت, لات
Dan semua tak taknits ini ditulis mabsuthah (dibeberkan)


[1] Hamzah washol adalah hamzah yang tetap terbaca dipermulaan kalimat dan tidak terbaca dipertengahan kalimat. Contoh الحمد لله رب العالمين
Hamzah qatha adalah hamzah yang tetap terbaca meski ditengah kalimat. Contoh أخ, إسرار
[2] Hamzah yang pertama tidak dibuang dan hamzah kedua tidak ditulis alif karena kalau diganti akan serupa dengan lafadz أتم dari mashdar الإتمام
[3] Dan apabila hamzahnya mengiringi yak mutsanna maka hamzahnya ditulis dengan alif. Contoh جزأين
[4]  هو المثتى : اللذان اللتان, اللذين واللتين واللذون, اللاتى واللواتى, واللاء واللائى

1 comment:

  1. 2019 ford edge titanium for sale - Taiwan - iTanium Arts
    The 2019 Golden titanium price Fury is a 2D titanium undertaker video game, developed by Golden Fury Entertainment and published by titanium hammers Bandai Namco schick quattro titanium in 1995. titanium solvent trap monocore Rating: 5 · ‎6 reviews

    ReplyDelete